Aturan Kartu Merah Dipertimbangkan

Olahraga
17 Februari 2010
Aturan Kartu Merah Dipertimbangkan
LONDON- Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) mempertimbangkan penghapusan hukuman kartu merah bagi pemain bertahan terakhir yang melakukan pelanggaran di kotak penalti. Berbeda dari FIFA, IFAB adalah lembaga yang mengatur setiap perubahan peraturan pertandingan.

Lembaga ini berisi empat anggota yang mewakili FIFA, bersama dengan satu anggota masing-masing dari Asosiasi Sepak Bola Inggris, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara. Untuk mencapai kesepakatan, sebuah proposal harus disetujui sedikitnya enam dari delapan anggota IFAB.

Saat ini, pemain yang menggagalkan peluang terciptanya gol lawan dengan melakukan pelanggaran mendapatkan tiga hukuman sekaligus, yakni kartu merah, penalti, dan larangan bermain. FIFA telah menempatkan masalah ini dalam salah satu agenda pertemuan IFAB di Zurich, Maret mendatang.

Ketua Wasit Inggris Keith Hackett yang akan segera pensiun mendesak anggota IFAB mengubah peraturan tersebut. "Mengapa Anda harus mengusir pemain ketika Anda telah memunculkan kembali peluang mencetak gol dalam tendangan penalti? Menurut saya, wasit cukup memberikan tendangan penalti jika pelanggaran terjadi di dalam kotak dan yang bersangkutan mendapatkan kartu kuning," tutur Hackett.

Asosiasi Sepak Bola Skotlandia juga mengajukan proposal perubahan regulasi untuk mengizinkan pemain mendapatkan perawatan di dalam lapangan setelah dicederai lawan. Aturan ini untuk untuk menghindarkan keuntungan tim lawan atas jumlah pemain.

Pertemuan nanti juga akan memantau perkembangan uji coba wasit tambahan di belakang masing-masing gawang pada Liga Europa. IFAB juga akan membicarakan perkembangan menyangkut teknologi garis gawang. (rtr,ant-78)

0 Response to "Aturan Kartu Merah Dipertimbangkan"