Sijeruk - Prendengan Bukan Prioritas Perbaikan Pemkab


Sijeruk - Prendengan Bukan Prioritas Perbaikan Pemkab
- Warga Prendengan Kecewa

KOTA - Meskipun terancam putus, perbaikan ruas jalan Sijeruk - Prendengan tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, ruas jalan tersebut bukan menjadi prioritas perbaikan Pemkab.

"Kerusakan jalan tersebut baru diketahui baru-baru ini, sedangkan anggaran sudah diketok palu, sehingga otomatis tidak tercatat dalam prioritas kami," ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum Banjarnegara Arifin Romli baru-baru ini.

Dikatakan, anggaran yang tersedia pun sangat minim. Dari sekitar 888 km jalan kabupaten, hampir 40 % jalan tersebut dalam keadaan rusak, baik sedang maupun parah. Namun anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan atau perawatan jalan hanya mampu menangani sekitar 50 km jalan saja. Sedangkan selebihnya menunggu giliran.

"Bukan hanya Prendengan saja yang rusak, namun hampir sebagian besar jalan Kabupaten rusak," ungkapnya.

Diungkapkan, prioritas perbaikan dan perawatan jalan hanya pada wilayah-wilayah strategis kabupaten. Saat ini pihaknya tengah melakukan survey ke ruas jalan Sijeruk-Prendengan guna mengetahui penyebab longsor dan bagaimana cara penanganannya.

"Setelah tahu bagaimana penanganannya, baru dijumlah kebutuhan anggaran yang diperlukan, setidaknya penanganan sementara atau darurat," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan Romli, dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk memperbaiki ruas jalan tersebut. Dirinya pun tidak dapat memastikan kapan tepatnya jalan tersebut diperbaiki.

"Saya tidak bisa menjanjikan kapan, tergantung ketersediaan anggaran daerah," tuturnya.
Namun begitu, pihaknya akan coba mencari bantuan dana kepada propinsi maupun pusat.

Seperti yang diberitakan Suara Merdeka Rabu-Kamis (3-4/2) ruas jalan Sijeruk-Prendengan terancam putus akibat longsor sepanjang 50 meter. Hampir 2/3 jalan lenyap akibat longsor, sehingga jalan hanya mampu dilalui motor dan mobil ukuran kecil saja.

Kondisi tersebut diperparah dengan keadaan jalan yang berbatu dan licin terutama saat hujan tiba. Otomatis pengguna jalan harus lebih ekstra hati-hati saat melintasi jalan tersebut.

Putusnya jalan tersebut bukan hanya akan berdampak pada sektor perekonomian warga setempat, namun juga pada sektor pendidikan, pemerintahan, dan kesehatan.

Dari pantauan Suara Merdeka, warga secara bergotong-royong berupaya memperkuat ruas jalan yang longsor tersebut dengan tumpukan batu dan tanah yang diganjal dengan batang pohon.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Prendengan Turmono (34) mengaku kecewa. Pasalnya alasan Dinas PU yang mengatakan baru tahu sekarang kalau ruas jalan tersebut rusak dan longsor terkesan mengada-ngada. Mengingat pihaknya beberapa kali sempat mengajukan proposal perbaikan, bukan hanya kepada Kabupaten namun juga Propinsi.

"Tiga Kali kami buat proposal, tapi mental semua tanpa ada jawaban," imbuhnya.

Bahkan warganya sempat memohon secara lisan kepada Wakil Bupati Banjarnegara Soehardjo untuk memperbaiki jalan tersebut namun sama sekali tidak ada tanggapan.

Dikatakan, Desa Prendengan merupakan salah satu dari 5 desa di Kecamatan Banjarmangu dengan kategori tertinggal. Posisinya pun jauh dari ibu kota dan berbatasan dengan Kecamatan Karangkobar. Jadi sudah semestinya mendapatkan perhatian lebih Pemkab Banjarnegara.

"Bagaimana mau lepas dari kategori tertinggal jika Pemkab tidak pernah memperhatikan kondisi desa kami, kapan majunya," ujarnya.

Ditambahkan, masyarakat setempat sangat menggantungkan jalan tersebut untuk aktivitas sehari-hari. Dan merupakan akses warga Desa Prendengan menuju kecamatan dan kabupaten, begitupun sebaliknya. Sehingga sangat vital. (cb-)

0 Response to "Sijeruk - Prendengan Bukan Prioritas Perbaikan Pemkab"