Pedagang Menghendaki Pasar Rakit Harian

Pedagang Menghendaki Pasar Rakit Harian RAKIT-Pedagang Pasar Rakit di Kecamatan Rakit mendesak pemerintah segera merealisasikan wacana penambahan hari pasaran di pasar itu. Bahkan, kalau memungkinkan pasar itu menjadi pasar harian.

Selama ini, pasar yang belum lama selesai dibangun itu hanya memanfaatkan dua hari dalam seminggunya, yaitu Selasa dan Jumat. Menurut mereka, dua kali pasaran per minggu dianggap kurang menghidupkan pasar itu. Di samping, pendapatan pedagang akan bertambah jika hari pasaran ditambah atau menjadi pasar harian.

Ketua paguyuban yang baru dipilih, Jumanto, mengungkapkan pedagang sepakat agar ada perubahan waktu pasaran. Pihaknya mengusulkan hari pasaran ditambah setiap Minggu. Sehingga, hari pasaran akan menjadi tiga hari seminggu.

"Syukur-syukur bisa harian. Tapi mungkin harus bertahap mengingat di sekitar Rakit ada beberapa pasar lain," jelasnya usai pembentukan paguyuban pedagang di Mushala pasar itu kemarin (16/2).

Menurutnya, keberadaan pasar lain di sekitar Rakit akan menjadi kendala realisasi pasar harian. Sebab itu, pihaknya berharap adanya paguyuban pedagang, kemitraan antar pedagang lebih kuat sehingga memudahkan pembicaraan dengan pengelola serta dinas terkait.

Senada, pedagang buah di pasar itu, Suyitno, berharap pemerintah turun tangan mengatasi kendala itu. Alternatifnya, pemerintah bisa meminta pedagang yang biasa berdagang di pasar selain Rakit bergabung di pasar itu.

"Pemerintah bisa bertindak lebih tegas. Kami semangat untuk berjualan setiap hari di pasar ini. Makanya baik kalau pedagang di sekitar Rakit ikut bergabung," imbuhnya.

Demikian juga diungkapkan Ketua II paguyuban Padagang Pasar Rakit, Imam Sunarso. Pembentukan paguyuban dimaksudkan agar ke depan lebih intens membicarakan persoalan seputar pasar, termasuk keinginan pedagang menjadikan pasar tersebut harian.

Di samping itu, pihaknya juga mengungkapkan beberapa kekuranglengkapan pasar itu. Disebutkan, instalasi listrik belum beres. Tak jarang, instalasi itu mengalami konslet atau arus pendek. Ditambah, talang atau jalan air di kanan dankiri pintu pasar bocor ketika hujan.

Kedua hal itu menurutnya menjadi persoalan bagi pedagang. "Pedagang jelas tidak ingin listrik mengalami arus pendek terus. Itu membahayakan. Talang air juga memprihatinkan karena pedagang kebanyakan menyimpan barang dagangan di bawahnya," katanya.

Selain realisasi pasar itu menjadi harian, dia berharap jangan sampai pasar tampak bagus dari luarnya namun terdapat kekurangan yang mengganggu aktivitas pedagang.

Kepala Pasar Rakit, Waslim, mengungkapkan keinginan pedagang menjadikan pasar itu harian senada dengan pemerintah. Sebagai pihak yang mengetahui pembentukan paguyuban pedagang, pihaknya merestui hal itu. Harapannya, seandainya masih ada kendala, itu bisa dibicarakan dalam paguyuban.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Sarana Perdagangan, Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian, Disperindagkop dan UMKM, Wahyudiono, menyatakan dukungannya untuk menjadikan pasar rakit harian. Namun demikian, pihaknya mengingatkan bahwa itu membutuhkan proses bertahap.

"Tidak mungkin tiba-tiba pasar rakit yang tadinya 2 kali seminggu, langsung menjadi harian. Harus dilakukan melalui kesepakatan," ungkapnya.

Lebih lanjut, keinginan itu juga harus diikuti komitmen pedagang sendiri. Pasalnya, ketika pedagang komitmen berdagang setiap hari berarti pembeli akan mengikuti rutinitas itu pula. Terkait kekurangan di pasar itu, pihaknya mengaku akan segera mengupayakannya. Langkah riil sementara, menurutnya, pihaknya akan mencek langsung ke lapangan.(K33)

0 Response to "Pedagang Menghendaki Pasar Rakit Harian"