Hal itu berdasarkan kenyataan di masyarakat bahwa persoalan kesehatan masih menjadi persoalan serius, terutama bagi masyarakat desa. Beberapa kendala disebutkan kebutuhan kesehatan di masyarakat desa sering terbentur persoalan dana.
Akibatnya, penyakit-penyakit di masyarakat sering tidak kunjung bisa diatasi karena tidak memiliki ongkos berobat. Kepala Desa Pagak Soekar Widjianto, mengungkapkan persoalan itu tidak akan selesai jika tidak ditanggung bersama. Sebab itu, FKDS menjadi awal menggiatkan dana kesehatan.
"Setiap bulan warga hanya diminta menyisihkan Rp 1000 untuk dana kesehatan. Itu tidak berat. Dengan harapan, adanya dana sehat, kebutuhan kesehatan masyarakat terpenuhi," jelasnya dalam pertemuan evaluasi FKDS di Balai Desa Pagak kemarin (2/2).
Upaya itu, menurutnya, harus terus digalakkan demi mencapai masyarakat sehat. Dalam kaitannya sebagai bagian dari Kabupaten Banjarnegara, pencapaian itu sama artinya mendukung Banjarnegara menjadi Kabupaten sehat.
Senada, Sekretaris Desa Kecitran, Suswono, selaku Sekretaris FKDS Kecitran, mengatakan keberadaan FKDS memunculkan program dana sehat sangat efektif. Pasalnya, selama ini kendala masyarakat dalam menjaga kesehatan atau menanggulangi penyakit adalah soal dana.
"Di Desa kami sudah ada kira-kira 191 keluarga yang mengikuti dana sehat ini. Harapannya semua warga bisa bergabung sehingga persoalan kesehatan semakin mudah diatasi," jelasnya.
Sementara itu, FKDS Desa Sirkandi yang katanya sudah ada 900-an keluarga yang mengikuti dana sehat juga memiliki persoalan sama. Mulai dari persoalan dana hingga kebiasaan masyarakat yang memperburuk tingkat kesehatan mewarnai dinamika desa itu.
Kepala Desa Sirkandi Giri Sarono mengungkapkan banyaknya perokok dan kebiasaan membuang sampah sembarangan menambah persoalan kesehatan di desanya. Sementara itu, perbaikan perilaku semacam itu menurutnya juga berlaku bagi desa lainnya.
"Kalau kita galang dana sehat untuk masyarakat, sebaiknya juga diimbangi perilaku yang mendukung tumbuhnya hidup sehat," ujarnya.
Pihaknya berharap, selain dana sehat di desa, sebaiknya pemerintah juga mendukung finansial untuk fasilitas dan kegiatan kesehatan di desa. Hal itu diungkapkannya karena selama ini dana yang turun selalu diperuntukkan pembangunan fisik. sebaliknya, persoalan kesehatan tidak mendapat dukungan dana.
Anggota Dewan dari Fraksi PKS Trimulyantoro selaku tokoh masyarakat Kecamatan Purwareja Klampok, mengatakan, berkaitan dengan anggaran dan peraturan memang merupakan tugasnya. Karena FKDS sebagai garda depan masyarakat sehat, menurutnya upaya akan dilakukannya.
Kepala Seksi Jaminan Pembiayaan Kesehatan Dinkes Banjarneagara Kasman, mengatakan dana sehat sangat efektif mengatasi kesulitan masyarakat dalam berobat. Meski jangkauannya hanya Puskesmas, hal itu perlu dikembangkan.
"Pemerintah Provinsi juga sedang mengembangkan Jamkesda. Nantinya akan lebih menjangkau jika pasien di desa harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar," imbuhnya.(K33)
0 Response to "iga Desa Giatkan Dana Sehat"
Posting Komentar