Sejak Dibuka, Jalur Masih Sepi Kendaraan




Berita Utama
04 Februari 2010
Menikmati Tol Kanci-Pejagan (1)
Sejak Dibuka, Jalur Masih Sepi Kendaraan

Jarak tempuh perjalanan ke Jakarta melewati pantura Tegal-Cirebon, kini lebih cepat dan nyaman setelah dibukanya tol Kanci (Cirebon)-Pejagan (Brebes),
26 Januari lalu. Jalan bebas hambatan sepanjang 35 km itu merupakan jalur pintas yang sangat dibutuhkan pemakai jalan. Berikut laporannya.

SALAH satu simpul kemacetan di Jawa bagian utara adalah jalur pantura Brebes-Cirebon. Kemacetan terutama pada ruas Tanjung, Losari-Brebes, Losari, Cirebon, dan Gebang, akibat pasar tumpah dan keramaian lain.

Namun dengan dibukanya tol, secara umum waktu tempuh menjadi lebih cepat. Selisih waktu dengan menggunakan jalur biasa mencapai 20 menit lebih.
Dengan laju kendaraan 80 km per jam, jarak tempuh Pejagan-Kanci cuma 20 menit. Sementara jika melalui jalan pantura bisa sampai 40 menit lebih. ‘’Kalau lancar tidak ada kemacetan perjalanan Pejagan-Kanci lewat pantura 40 menit, tapi kalau lagi macet sampai satu jam,’’ kata Andi (45) sopir bus jurusan Jakarta.

Setelah menempuh perjalanan 20 menit, dari tol Pejagan-Kanci, pemakai jalan bisa nyambung ke tol Kanci-Plumbon sejauh 74 km. Jarak tempuhnya sampai 30 menit, sehingga total waktu Pejagan-Plumbon 50 menit. Bayangkan kalau jarak Pejagan-Plumbon-Kanci sejauh 109 km, perjalanan bisa sampai 1,5 jam.

Pada pengoperasian awal, jalur tol Pejagan-Kanci terlihat memang masih belum sempurna 100 persen.
Terutama pada ruas jalan masuk, dari simpang tiga Pejagan sampai pintu masuk tol, masih terdapat material bangunan di pinggir jalan. Akibatnya jalan menjadi sempit dan kurang nyaman. Tetapi mulai dari pintu masuk, sampai ke arah tol sudah tertata dengan baik.
Rambu petunjuk arah sudah berdiri di mulut pintu tol, termasuk di jalan pantura Pejagan sehingga pengemudi dari arah timur sudah bisa mengetahui kalau di depannya terdapat jalan bebas hambatan tersebut.

Di simpang tiga Pejagan, juga sudah terpasang traffic light untuk pengaturan lalu lintas keluar masuk tol. Selain itu ada gason pengatur arus dari arah keluar maupun masuk tol. Dengan demikian arus pantura dari arah Jakarta tidak terganggu kendaraan ke arah tol. Hanya saja pengendara dari arah barat pantura harus ekstra hati-hati karena di timur simpang tiga Pejagan terdapat penyempitan jalan.

Tol Pejagan-Kanci hanya ada satu pintu pembayaran tol yakni di Kanci. Pengendara dari arah timur akan dikenai pembayaran di Kanci. Sebaliknya yang masuk dari Kanci, langsung membayar.

Ruas jalan hampir seluruhnya menggunakan cor beton, hanya pada ruas jembatan dilapisi aspal. Di pintu masuk tol Pejagan pada malam hari sudah diterangi lampu merkuri, namun selebihnya gelap gulita. Sejak dibuka, tol ini masih sepi kendaraan. Penyebabnya antara lain tarifnya yang mahal yakni, Rp 21,500 untuk kelas I, kelas II Rp 32,500, III Rp 43.500, IV Rp 54.500, dan V Rp 65.000.(Wahidin Soedja-62)

0 Response to "Sejak Dibuka, Jalur Masih Sepi Kendaraan"