Koin Cinta Bilqis Tembus Rp 1,1 M




Berita Utama
04 Februari 2010
Koin Cinta Bilqis Tembus Rp 1,1 M
Operasi Dibantu Tim Medis Singapura

JAKARTA- Empati masyarakat terhadap Bilqis Anindya Passa, bayi usia 17 bulan pengidap kelainan saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal (Atresia Bilier), begitu tinggi. Gerakan Koin Cinta bagi Bilqis telah terkumpul Rp 1,108 miliar.

“Ada Rp 1,1 miliar via transfer melalui rekening Bilqis dan pengumpulan koin Rp 7,5 juta,” ujar Bije, paman Bilqis ketika dikonfirmasi, Rabu (3/2).
Menurut Bije, uang dan koin tersebut dihitung hingga Selasa (2/2) malam. Keluarga berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah membantu Bilqis.

Bije menuturkan, dengan uang Rp 1,1 miliar dan koin Rp 7,5 juta itu, Bilqis akan segera dioperasi transplantasi hati di RSUP Kariadi Semarang. Bilqis berangkat ke Semarang kemarin. “Berangkat dengan biaya sendiri. Tidak ada orang Kemkes (Kementerian Kesehatan) yang menemani,” kata Bije.
Ia menambahkan, Bilqis hanya diantar ayahnya, Donny Ardianta Passa, ibunya, Dewi Farida (37) dan kakeknya.

Bilqis yang lahir pada 20 Agustus 2008 ini baru diketahui mengidap Atresia Bilier saat usianya menginjak 2 minggu. Sekujur tubuhnya menghitam dan kekuningan. Perutnya buncit dan gatal di seluruh tubuhnya. Kotorannya pun berwarna kuning pucat.

Kaget

Gerakan Koin Cinta untuk Bilqis dibentuk pada 25 Desember 2008 lalu. Sekitar 10 posko bantuan untuk Bilqis sudah terbentuk di seluruh Indonesia untuk memudahkan bantuan.

Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih kaget keluarga Bilqis Anindya Passa, membuka rekening untuk gerakan koin bayi berusia 17 bulan itu. Keluarga seharusnya meminta bantuan Kementerian Kesehatan (Kemkes) terlebih dulu.
“Kaget juga Bu Menteri. Seharusnya keluarga ke Depkes dulu,” ujar Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemkes), Usman Sumantri, kemarin.

Menurut Usman, Kemkes siap untuk membantu menyembuhkan Bilqis. Kemkes juga telah meminta agar RSUP Kariadi membantu operasi transplantasi Bilqis. “Kemkes juga akan menanggung biaya operasinya kalau terjadi kekurangan,” kata Usman.
Sementara itu, RSUP Kariadi siap menangani operasi bayi berkelainan saluran empedu, Bilqis Anindya Passa. RS tersebut akan mengerahkan 41 dokter spesialis dari berbagai bidang.

Konsultan Ahli Anak RS Kariadi, Prof AG Soemantri mengatakan, tim itu terdiri atas multibidang seperti gizi, anastesi, intensive care, dan lain-lain. Mereka terlibat sejak uji medis hingga operasi transplantasi hati.
“Kami juga dibantu tim medis Singapura,” jelas Soemantri saat jumpa pers usai memeriksa kondisi Bilqis di RS Kariadi Semarang, Jl Dr Sutomo, Rabu (3/2/2010).

Soemantri mengaku belum bisa memastikan kapan operasi dilakukan. Pasalnya, tim medis harus mempertimbangkan kesiapan kondisi fisik Bilqis.
Saat diperiksa, berat badan Bilqis hanya 7,8 Kg. Idealnya, menurut tim medis, berat badannya 9 kg. “Nutrisi yang bersangkutan harus ditingkatkan dulu,” ungkapnya.

Soemantri menambahkan, tim medis bekerja secara maraton. Namun dipastikan, operasi tak bisa dilakukan dalam seminggu ini. “Butuh persiapan matang, karena ini bukan operasi sembarangan,” katanya.
Bilqis tiba di Semarang dengan diantar kedua orang tuanya, dua kakeknya, dan sejumlah kerabat. Saat ini, bayi berusia 17 bulan itu tengah menjalani serangkaian tes.(H31,dtc-76)

0 Response to "Koin Cinta Bilqis Tembus Rp 1,1 M"